Syiar Kebaikan dari Rumah: Tradisi Puasa Arafah Keluarga SDIT Nurul Izzah

Hari Arafah, yang jatuh pada 9 Dzulhijjah, adalah salah satu hari paling istimewa dalam Islam. Rasulullah SAW bersabda, “Puasa Arafah dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” (HR. Muslim). Bagi umat muslim yang tidak menunaikan haji, puasa Arafah adalah kesempatan besar untuk meraih ampunan dan keberkahan.

Namun di lingkungan SDIT Nurul Izzah, puasa Arafah tak hanya dimaknai sebagai ibadah individu. Ia tumbuh menjadi syiar kebaikan keluarga tradisi mulia yang memperkuat ikatan hati antara orang tua dan anak dalam satu tujuan: menggapai ridho Ilahi.

Membangun Tradisi Kebaikan Di Rumah

Puasa Arafah bisa menjadi momen pembiasaan nilai-nilai keimanan dalam keluarga. Di SDIT Nurul Izzah, semangat ini digaungkan bersama orang tua, siswa, dan para guru agar anak-anak tumbuh dalam budaya yang mencintai sunnah dan ibadah. Berikut beberapa aktivitas sederhana namun bermakna yang dilakukan keluarga dalam menyambut hari Arafah:

Sahur Bersama Penuh Cinta

Kebersamaan sahur menjadi waktu terbaik untuk menanamkan makna puasa, menyuapkan makanan dengan doa, dan menghangatkan kasih sayang keluarga.

Tilawah dan Dzikir Bersama

Menghidupkan pagi hingga sore hari Arafah dengan lantunan ayat-ayat suci dan dzikir akan menjadikan rumah dipenuhi keberkahan.

Mengajarkan Keutamaan Hari Arafah

Orang tua berbagi kisah tentang Padang Arafah dan keistimewaan hari ini dapat menumbuhkan pemahaman spiritual anak dengan cara yang menyentuh.

Berbuka dengan Rasa Syukur

Menyambut waktu berbuka dengan menu sederhana dan hati penuh syukur akan membentuk anak menjadi pribadi yang rendah hati dan mudah bersyukur.

Ketika kebiasaan kecil ini hidup dalam sebuah keluarga dan menjadi sebuah rutinitas, maka secara tidak langsung hal-hal kecil seperti ini telah menjadi contoh dan syiar kebaikan bagi lingkungan sekitar, baik teman, tetangga, bahkan kerabat yang jauhpun juga terdorong untuk turut serta dalam rutinitas tersebut. Melalui unggahan media social atau sekedar melakukan percakapan ringan dapat menyebarkan semangat ibadah yang membawa berkah.

Mari jadikan rumah kita tempat dimulainya syiar kebaikan ini, mulai dari sahur hingga berbuka puasa, berdzikir, dan bacaan Al-Qur’an, dan amalan kita setiap detik di hari arafah menjadi jalan menuju ridha Allah SWT, bersama orang-orang tercinta. Semoga semangat syiar kebaikan ini terus tumbuh dan mengakar kuat dalam kehidupan siswa-siswi SDIT Nurul Izzah, menjadi bekal mereka dalam menapaki perjalanan sebagai generasi yang berakhlak islami dan berprestasi.

Dan inilah para siswa-siswi terbaik pilhan dari para guru kelas yang sudah melakukan syiar puasa sunnah Arafah :

Kelas 1 Sukarno : Aqilla Syafa Azkadina

Kelas 1 Hatta : Fathimah Aqila Huwaida

Kelas 2 Patimura : Romneya Ferli Azzahra

Kelas 2 Antasari : Athori El Shano Raufa

Kelas 3 Hasyim : Kayra Indria Aprilia

Kelas 3 Ahmad D : Wanodyayu Hanania Rafifa

Kelas 4 Kartini : Amira Nisrina

Kelas 4 Cut Nyak D : Keisha Anneezeha

Kelas 5 Agus Salim: Mario Adlan H. A.

Kelas 5 Ki Hajar D: Ardhana Lintang

Kelas 6 Sudirman : Salsabila Zahraa

Kelas 6 Hasanudin :

2 komentar untuk “Syiar Kebaikan dari Rumah: Tradisi Puasa Arafah Keluarga SDIT Nurul Izzah”

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *