Permainan Tradisional adalah permainan yang sering disebut juga dengan permainan rakyat yang tumbuh dan berkembang pada masa lalu. Terutama tumbuh di masyarakat pedesaan permainan tradisional seperti menjadi magnet tersendiri bagi masyarakat khususnya anak-anak.
Di era modern ini, permainan tradisional semakin jarang dimainkan oleh anak-anak karena perkembangan teknologi yang pesat. Namun, RA Plus Nurul Izzah mengambil langkah inspiratif dengan mengenalkan permainan tradisional seperti gundu, engklek, dan bermain pasir dalam pembelajaran fisik pagi. Program ini bertujuan untuk menghidupkan kembali budaya lokal sekaligus melatih keterampilan motorik anak.
Kegiatan Bermain yang Penuh Manfaat
Pada sesi pembelajaran fisik pagi ini, para guru di RA Plus Nurul Izzah mengajak anak-anak bermain permainan tradisional yang telah diadaptasi agar sesuai dengan usia mereka. Berikut adalah permainan yang diperkenalkan:
Gundu (Kelereng)
Permainan gundu mengajarkan anak-anak tentang koordinasi tangan dan mata, strategi, serta melatih kesabaran. Dalam kegiatan tersebut, anak-anak bergiliran bermain dengan cara menembak gundu untuk mengenai target. Permainan ini juga membantu anak-anak belajar tentang konsep jarak dan kekuatan.
Engklek
Engklek adalah salah satu permainan tradisional yang sangat populer di Indonesia. Dalam aktivitas ini, anak-anak melompat di atas kotak-kotak yang digambar di tanah sambil menjaga keseimbangan. Permainan ini tidak hanya mengasah kemampuan motorik kasar, tetapi juga mengajarkan anak-anak tentang aturan main dan sportifitas.
Bermain Pasir
Bermain pasir memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk berimajinasi dan menciptakan sesuatu, seperti membangun istana pasir atau menggambar pola. Kegiatan ini merangsang kreativitas, melatih indra peraba, dan menciptakan suasana bermain yang menyenangkan. Selain itu, aktivitas ini juga membantu anak-anak mengenal tekstur dan melatih kesabaran.
Meningkatkan Kesadaran Budaya dan Kebersamaan
Pengenalan permainan tradisional ini bertujuan untuk memperkenalkan kembali budaya lokal kepada anak-anak sejak dini. Selain itu, kegiatan ini juga memiliki nilai sosial yang tinggi, karena anak-anak dilatih untuk bekerja sama, bergiliran, dan saling mendukung.Seorang siswa bernama Syila mengungkapkan kegembiraannya setelah bermain engklek, “Seru sekali bisa melompat-lompat bersama teman-teman! Aku jadi tahu permainan baru yang belum pernah aku mainkan sebelumnya.”
Manfaat Pembelajaran Fisik Berbasis Permainan Tradisional
Pengenalan permainan tradisional seperti ini membawa berbagai manfaat, di antaranya:
- Melatih keterampilan motorik kasar dan halus melalui aktivitas fisik.
- Membangun interaksi sosial di antara anak-anak, sehingga mereka belajar berkomunikasi dan bekerja sama.
- Mengurangi ketergantungan pada gadget, karena anak-anak lebih aktif bergerak dan bermain di luar ruangan.
- Mewariskan budaya lokal, sehingga permainan tradisional tetap hidup dan dikenal oleh generasi muda.
Inisiatif RA Plus Nurul Izzah dalam mengenalkan permainan tradisional seperti gundu, engklek, dan bermain pasir adalah langkah positif yang patut diapresiasi. Tidak hanya memberikan pengalaman bermain yang menyenangkan, tetapi juga mendukung perkembangan fisik, sosial, dan budaya anak-anak. Semoga program seperti ini dapat terus ditingkatkan dan menjadi inspirasi bagi lembaga pendidikan lainnya.Mari kita lestarikan permainan tradisional untuk generasi masa depan.