Metode Belajar Al Quran ‘Ilman wa Ruuhan untuk Lahirkan Lulusan yang Memiliki Akhlak Karimah

Doa Penawar Hati

Allaahumma innii ‘abduk, ibnu ‘abdik, ibnu amatik, naashiyatii biyadik, maadhin fiyya hukmuk, ‘adlun fiyya qodhoo-uk, as-aluka bikullismin huwalak, sammayta bihi nafsak, aw anzaltahu fii kitaabik, aw ‘allamtahu ahadan min kholqik, awis ta’ tsar ta bihi fii ‘ilmil ghoibi ‘indak, an taj’alal qur-aana robbii’a qolbii, wa nuuro shodrii, wa jalaa-a huznii, wa dzahaaba hammii.

Artinya :

“Ya Allah! Sesungguhnya aku adalah hambaMu anak hambaMu dan anak hamba perempuanMu . Ubun-ubunku di tanganMu keputusan-Mu berlaku padaku qadhaMu kepadaku adl adil. Aku mohon kepadaMu dgn tiap nama yg telah Engkau gunakan untuk diriMu yang Engkau turunkan dalam kitabMu Engkau ajarkan kepada seseorang dari makhlukMu atau yang Engkau khususkan untuk diriMu dalam ilmu ghaib di sisiMu hendaknya Engkau jadikan Al-Qur’an sebagai penenteram hatiku cahaya di dadaku pelenyap duka dan kesedihanku”

HR Ahmad l/391,452, Ibnu Hibban no.968, al-hakim I/509 ath-Thabrani no.10352

Doa ini mengawali setiap sesi pembelajaran Al Quran di SDIT Nurul Izzah yang mengunakan metode pembelajaran Al Quran terpadu “Ilman wa ruuhan” atau disingkat menjadi IWR. Pada pengantar buku jilid IWR Ketua Umum JSIT Indonesia menyampaikan bahwa akhlak karimah adalah tempat tertinggi yang ingin dicapai Metode Pembelajaran Al Quran Terpadu yang dikembangkan oleh tim JSIT Indonesia. Untuk itu, kualitas ruh dan akhlak guru Al Quran Metode Terpadu menjadi kunci utama keberhasilannya. Metode Pembelajaran Al Quran Terpadu adalah “’Ilman wa Ruuhan”, inilah ciri utama sekaligus keunggulan metode ini.  Metode ini bersifat terbuka, artinya dapat digunakan di lembaga pendidikan apapun.

Alhamdulillah SDIT Nurul Izzah sejak 2022 mengunakan metode ini, dengan pembelajaran yang dilaksanakan dalam 3 sesi dimulai pukul 07.30 yaitu sesi pertama untuk kelas 1 dan 2, sesi kedua untuk kelas 3 dan 4 lalu sesi ketiga untuk kelas 5 dan 6 yang diselesaikan sebelum pelaksanaan sholat dhuhur berjamaah. Dalam pembelajarannya ketika guru mengucapkan   “ ‘ilman wa ruuhan’ …. murid menjawab : “fasih dan santun”.

Bismillah dengan terus berbenah dan berproses memperbaiki diri terutama terkait kualitas ruh dan akhlak guru SDIT Nurul Izzah terus berupaya melaksanakan pembelajaran Al Quran dengan metode belajar Al Quran ‘ilman wa ruuhan’ dengan harapan melahirkan lulusan yang memiliki akhlak karimah, sebagai upaya mencontoh Rasulullah SAW. Sebagaimana sebuah hadist yang artinya : Hisyam bin Amir pernah bertanya kepada Sayyidina Aisyah RA tentang akhlak Rasulullah SAW, Aisyah menjawab,” Akhlak Rasulullah SAW adalah Al Quran.” (HR.Muslim)

Teriring doa semoga murid-murid di lembaga ini bisa menjadi lulusan yang memiliki akhlak karimah sebagaimana contoh utamanya yaitu Rasulullah SAW yang menjadikan Al Quran sebagai akhlak beliau. Alangkah indah dan sangat membahagiakan bukan?

2 komentar untuk “Metode Belajar Al Quran ‘Ilman wa Ruuhan untuk Lahirkan Lulusan yang Memiliki Akhlak Karimah”

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *