Gali Kreativitas, Tumbuhkan Semangat Kartini di SDIT Nurul Izzah Lewat Kegiatan Membatik

Dalam rangka memperingati Hari Kartini sekaligus mengisi Kegiatan Tengah Semester (KTS) genap, SDIT Nurul Izzah menggelar sebuah acara penuh makna bertajuk “Gebyar Seni Membatik” dengan tema “Meneladani Semangat Juang Kartini, Menuju Pribadi yang Berakhlak Islami dan Berprestasi.”, pada Jumat, (25/4/2025).

Acara ini mengajak seluruh siswa untuk tampil mengenakan pakaian batik dan menyalurkan kreativitas mereka melalui aktivitas membatik, sesuai jenjang kelas masing-masing. Kegiatan dimulai dengan apel pagi bersama, yang dibuka oleh sambutan dari Kepala Sekolah, Ustadzah Naning. Anak-anak kemudian menyanyikan lagu kebangsaan dan lagu-lagu perjuangan seperti Indonesia Pusaka, Ibu Kita Kartini, dan Gugur Gunung, serta ditutup dengan doa bersama.

Setelah kegiatan pembukaan, siswa kembali ke kelas masing-masing untuk mengikuti kegiatan membatik yang terbagi dalam dua metode:

Kelas 1–3: Finger Painting

Siswa kelas 1 hingga 3 dikenalkan dengan teknik Finger Painting, yaitu teknik melukis langsung menggunakan jari-jari tangan tanpa alat bantu seperti kuas. Media yang digunakan berupa kain kanvas, cat warna, lap kain, palet, dan kresek sebagai alas.

Melalui sentuhan warna dan tekstur, anak-anak bebas mengekspresikan imajinasi mereka di atas kain. Selain menyenangkan, aktivitas ini juga berfungsi untuk:

  • Mengasah kreativitas dan imajinasi

  • Melatih motorik halus

  • Meningkatkan kemampuan mengekspresikan diri

  • Mengembangkan koordinasi mata dan tangan

Kelas 4–6: Ecoprint

Sementara itu, siswa kelas 4 hingga 6 mencoba teknik membatik Ecoprint sebuah metode membatik alami dengan memanfaatkan dedaunan dan bunga. Bahan yang digunakan antara lain daun segar, bunga, kain kanvas, palu kayu atau ulekan, serta kain lap.

Anak-anak diajak untuk mengenal berbagai jenis tumbuhan di sekitar mereka, lalu mencetaknya di atas kain dengan cara memukul hingga motif alami dari daun dan bunga menempel di kain. Teknik ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga memperkenalkan anak pada konsep seni yang berkelanjutan dan penuh makna.

Kegiatan membatik ini berjalan dengan lancar dan penuh antusiasme. Setiap siswa tampak bersemangat menciptakan karya terbaik mereka. Suasana kelas dipenuhi dengan ekspresi ceria, gelak tawa, dan kebanggaan akan hasil karya sendiri.

Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk menanamkan nilai-nilai perjuangan dan semangat Kartini kepada anak-anak sejak dini—khususnya dalam mengembangkan potensi diri, mengenal budaya bangsa, dan menumbuhkan keberanian dalam berkarya serta berinovasi.

Dengan semangat Kartini dan nuansa budaya yang kental, diharapkan siswa-siswi SDIT Nurul Izzah tumbuh menjadi pribadi yang kreatif, Islami, dan berprestasi di masa depan.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *