Pertanyaan mengenai pentingkah anak itu les sering kali muncul di benak orangtua. Les tambahan bukanlah keharusan universal, melainkan tergantung pada kebutuhan dan minat anak. Dalam artikel ini, kita akan membahas tujuh hal penting yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk mendaftarkan anak les.
Keputusan untuk mengikutsertakan anak dalam les harus didasarkan pada beberapa faktor. Ini termasuk usia anak, kondisi keuangan keluarga, serta tujuan yang ingin dicapai. Mari kita telusuri lebih dalam mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan.
Les dapat menjadi alat yang berharga untuk mendukung pertumbuhan dan keberhasilan anak. Namun, jika tidak dikelola dengan bijak, les juga bisa menjadi beban. Berikut adalah tujuh pertimbangan penting sebelum mendaftarkan anak les.
1. Kebutuhan dan Minat Anak
Kenali kebutuhan dan bakat anak. Setiap anak memiliki potensi yang berbeda-beda, sehingga penting untuk tidak menyamakan satu anak dengan anak lainnya. Tanyakan kepada anak apakah mereka ingin mengikuti les tertentu. Memaksa anak mengikuti les yang tidak diminati hanya akan membuatnya malas dan tidak efektif.
Sesuaikan jenis les dengan usia dan tahap perkembangan anak. Anak usia dini lebih membutuhkan kegiatan bermain, sehingga les harus mengutamakan proses bermain. Usia sekitar lima tahun dianggap optimal untuk memulai les karena anak sudah bisa memahami aturan dan minatnya mulai terlihat.
2. Tujuan Pembelajaran yang Jelas
Tentukan tujuan yang ingin dicapai dari les tersebut. Apakah untuk meningkatkan akademik, mengasah keterampilan, atau memperluas pergaulan? Memiliki tujuan yang jelas akan membantu dalam memilih jenis les yang tepat.
3. Kualitas Program dan Pengajar
Lakukan riset mengenai lembaga penyedia kursus dan pengajar. Pastikan mereka memiliki reputasi baik dan pengalaman dalam mengajar. Kualitas pendidikan yang ditawarkan sangat penting untuk keberhasilan anak dalam les.
4. Biaya
Perhitungkan biaya les dengan cermat dan sesuaikan dengan anggaran keluarga. Pertimbangkan juga biaya tambahan seperti buku atau transportasi. Les privat biasanya lebih mahal dibandingkan les klasikal, jadi pastikan biaya tidak menjadi beban bagi keluarga.
5. Jadwal dan Waktu
Pastikan jadwal les tidak mengganggu jam belajar, waktu istirahat, atau waktu bermain anak. Seimbangkan kegiatan belajar dengan kegiatan lainnya agar anak tetap bahagia dan menikmati masa kecilnya. Jadwal yang padat dapat menyebabkan anak merasa kelelahan.
6. Lingkungan Belajar
Perhatikan fasilitas dan lingkungan belajar, baik fisik (keamanan, kebersihan, kenyamanan) maupun sosial (interaksi dengan pengajar dan teman). Lingkungan yang positif dapat mendukung proses belajar anak.
7. Evaluasi Berkala
Secara teratur nilai kemajuan anak untuk memastikan les memberikan dampak positif pada pembelajaran dan perkembangan mereka. Jika les tidak memberikan manfaat, pertimbangkan untuk mencari alternatif lain yang lebih sesuai.
Dengan mempertimbangkan tujuh hal di atas, Bunda dapat membuat keputusan yang lebih bijak mengenai pentingkah anak itu les. Setiap anak adalah unik, jadi sesuaikan les dengan kebutuhan dan gaya belajar anak agar mereka dapat berkembang dengan baik.