Diskusi Seru Siswa Kelas 4 SDIT Nurul Izzah: Belajar Usia Baligh dengan Menyenangkan

Kediri — Suasana kelas 4 SDIT Nurul Izzah hari ini terasa berbeda dari biasanya. Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) yang biasanya diwarnai dengan cerita dan tanya jawab, kali ini dikemas lebih interaktif dan seru. Tema yang diangkat adalah “Menyambut Usia Baligh”, sebuah topik penting yang erat kaitannya dengan pertumbuhan dan perkembangan anak.

Agar pembelajaran lebih bermakna, guru PAI membagi siswa ke dalam beberapa kelompok kecil. Mereka berdiskusi tentang tanda-tanda baligh menurut Islam, perubahan yang dialami anak pada fase ini, serta bagaimana seorang Muslim seharusnya menyikapinya.

Suasana diskusi berlangsung hidup. Semua anak tampak antusias menyampaikan pendapat dan saling menanggapi. Setelah itu, tiap kelompok maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil diskusi. Ada yang menyampaikan dengan membaca poin-poin secara rapi, ada pula yang menambahkan pengalaman pribadi sehingga suasana kelas menjadi lebih hangat dan penuh canda tawa.

Guru PAI kemudian memberikan penjelasan tambahan dan meluruskan jika ada pemahaman yang kurang tepat. Anak-anak semakin paham bahwa usia baligh bukan hanya tentang perubahan fisik, tetapi juga awal dari tanggung jawab baru sebagai seorang Muslim: rajin beribadah, menjaga sikap, dan berperilaku sesuai ajaran Islam.

Salah satu siswa mengungkapkan bahwa pembelajaran kali ini terasa berbeda. “Saya jadi tahu tanda-tanda baligh dan apa yang harus dilakukan ketika sudah mengalaminya. Seru karena bisa diskusi bareng teman,” ujarnya penuh semangat.

Melalui kegiatan ini, siswa tidak hanya memperoleh ilmu, tetapi juga belajar kerja sama, keberanian, dan rasa percaya diri. Diskusi kelompok membuat mereka lebih berani mengungkapkan pendapat, sementara presentasi melatih kemampuan berbicara di depan umum.

Di akhir pelajaran, guru memberikan pesan motivasi: memasuki usia baligh adalah fase penting dalam hidup seorang Muslim. Oleh karena itu, anak-anak diharapkan menyambutnya dengan penuh rasa syukur, menjaga ibadah, serta berperilaku sesuai tuntunan agama.

Anak-anak pun pulang dengan senyum ceria, membawa ilmu baru sekaligus pengalaman belajar yang berkesan.