Ruang-ruang kelas di SMP IT Nurul Izzah akhir pekan lalu berubah menjadi ruang sidang mini yang sarat semangat ilmiah. Para siswa kelas IX menapaki salah satu fase akhir dalam proses belajar mereka dengan mengikuti Sidang Karya Tulis Ilmiah (KTI) kegiatan tahunan yang menjadi wadah untuk menunjukkan kemampuan berpikir kritis, inovatif, dan komunikatif.
Sidang yang digelar selama dua hari, Jumat dan Sabtu, 30–31 Mei 2025 ini melibatkan seluruh siswa kelas IX. Mereka mempresentasikan hasil penelitian yang telah disusun dalam bentuk karya ilmiah di hadapan tim penguji yang terdiri dari guru mata pelajaran dan penguji tamu. Kegiatan ini terbagi dalam dua ruang sidang dengan tim penguji terpisah di setiap kelas.
Topik yang diangkat oleh para siswa sangat beragam dan penuh kreativitas. Mulai dari eksperimen sains seperti pembuatan pupuk cair dan parfum, hingga proyek teknologi seperti power bank, serta kajian sosial seperti minat baca siswa dan perilaku penggunaan internet. Ada pula yang mencoba inovasi di bidang kuliner dengan mengolah bahan-bahan tak biasa menjadi makanan dan minuman baru.
Kehadiran tema-tema tersebut mencerminkan kepedulian siswa terhadap isu-isu sekitar sekaligus menunjukkan luasnya cakrawala berpikir mereka. Mereka tidak hanya menjawab tantangan akademis, tapi juga mencoba menawarkan solusi nyata bagi masalah yang mereka temui di lingkungan.
Sidang KTI bukan sekadar penilaian akhir, tapi juga ajang pembuktian kemampuan berpikir sistematis dan menyampaikan gagasan secara logis. Siswa tidak hanya diminta menulis, tetapi juga harus mampu mempertanggungjawabkan isi karya tulis mereka secara lisan — menjawab pertanyaan, mengemukakan argumen, hingga memaparkan data.
Melalui proses ini, siswa terbiasa berpikir ilmiah: mengamati, meneliti, menyusun argumen, dan menyampaikan solusi. Hal ini menjadi bekal berharga yang akan terus mereka bawa bahkan setelah lulus dari SMP.
Kegiatan sidang KTI di SMP IT Nurul Izzah tak hanya menandai akhir dari pembelajaran berbasis riset di tingkat SMP, tapi juga menjadi salah satu cara sekolah membangun budaya literasi dan semangat ilmiah di kalangan siswa.
Dengan terus menumbuhkan minat meneliti dan berpikir kritis sejak dini, diharapkan siswa tidak hanya tumbuh menjadi pelajar berprestasi, tetapi juga pribadi yang siap menjawab tantangan zaman dengan pemikiran matang dan solutif.
Sipp… Lanjutkan kakak untuk masa depanmu yang terbaik