9 Alasan Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini

Kami yakin Bunda sudah paham betul bahwa pendidikan adalah salah satu fondasi paling penting untuk perkembangan anak di usia dini. Ya. Pendidikan di usia dini adalah bekal terbaik yang bisa Bunda berikan untuk si Kecil agar bisa menjadi pemenang di masa depan. Mengingat pentingnya pendidikan di anak usia dini, tidak heran banyak orang tua yang pada akhirnya memutuskan untuk mendaftarkan si Kecil ke lembaga PAUD.

Apa Itu PAUD?
PAUD adalah singkatan dari Pendidikan Anak Usia Dini, sebuah lembaga yang diselenggarakan untuk mengoptimalkan perkembangan anak mulai dari usia 0 hingga 6 tahun agar siap untuk memasuki jenjang pendidikan selanjutnya seperti Taman Kanak-Kanak (TK) atau Sekolah Dasar (SD).

Bunda tidak perlu khawatir si Kecil akan tertekan dan keberatan dalam mengikuti kurikulum PAUD, sebab ia tidak akan diajari berhitung, membaca, atau subjek pelajaran ilmu pasti lainnya.

Di dalam PAUD, pendidikan berfokus untuk membentuk kekuatan jasmani dan rohani anak sehingga si Kecil akan lebih banyak belajar mengenai:

Agama dan moral.

Fisik motorik.

Kognitif.

Bahasa.

Sosial-emosional.

Seni.

Keenam subjek belajar tersebut juga diberikan secara bertahap sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan usia kelompok belajar si Kecil.

Saking pentingnya keberadaan PAUD untuk mendukung optimasi perkembangan dan pertumbuhan anak, Kementerian Pendidikan dan Budaya Indonesia menetapkan aturan khusus tentang Standar Nasional PAUD dalam Permendikbud 137 tahun 2014 lho, Bun!

Oh iya, Bunda mungkin juga bertanya-tanya, “Apa perbedaan PAUD dengan Playgroup?”

Ternyata Bun, Playgroup atau Kelompok Belajar merupakan bentuk penyelenggaraan PAUD dalam jalur pendidikan non-formal. Umumnya playgroup diikuti oleh anak yang sudah berusia 3-4 tahun.

Nah, prinsip pembelajaran di dalam PAUD dan Playgroup pun hampir sama sehingga Bunda bisa memilih untuk mendaftarkan anak ke PAUD atau Playgroup sesuai dengan kebutuhan dan kondisi si Kecil.

Pentingnya PAUD untuk Perkembangan Anak Usia Dini
Seperti yang telah Bunda ketahui, usia dini merupakan periode emas bagi si Kecil. Jadi, sangat disayangkan sekali apabila pada usia ini ia tidak mendapatkan stimulasi dan pendidikan secara optimal.

Pada usia ini, si Kecil tidak hanya membutuhkan pembelajaran belajar tentang basic skill namun juga bagaimana mengembangkan kemampuan sosial dan pengelolaan emosionalnya.

Selain bermain dan belajar bersama Bunda di rumah, Bunda juga dapat membantu memenuhi kebutuhan pendidikan tersebut dengan mendaftarkan si Kecil di lembaga PAUD atau Playgroup berkualitas.

Jadi, ia dapat memiliki interaksi yang nyata dengan lingkungan sosialnya bersama teman sebaya, guru, orang tua siswa lain, petugas kebersihan sekolah, dan masih banyak lagi.

Berikut 10 poin pentingnya pendidikan usia dini yang perlu Bunda ketahui agar merasa semakin mantap apabila ingin mendaftarkan si Kecil ke lembaga PAUD atau Playgroup:

1. Meningkatkan Antusiasme Belajar

Bermain dan belajar bersama teman-teman jelas lebih seru! Terlebih lagi jika guru atau pengasuh si Kecil di PAUD dapat menyampaikan materi pembelajaran menggunakan metode yang menyenangkan sesuai dengan perkembangan kelompok usia si Kecil.

Kegiatan pembelajaran yang dibawakan dengan asik dapat mendorong Si Kecil untuk menjadi pribadi lebih aktif dan meningkatkan rasa ingin tahu. Jadi, saat memasuki usia sekolah dasar, keinginan Si Kecil untuk belajar, membaca, dan menemukan hal-hal baru menjadi lebih baik.

2. Melatih Ketahanan Konsentrasi si Kecil

Pada dasarnya rentang kemampuan fokus anak usia dini belum sekuat orang dewasa. Di sisi lain, si Kecil juga memiliki semangat yang besar, rasa ingin tahu yang tinggi, dan daya imajinasi seluas samudra yang semakin membuat ia kesulitan mempertahankan fokus pada satu hal.

Nah, berbagai kegiatan yang disediakan di PAUD akan membantu si Kecil untuk mempertahankan konsentrasinya pada satu aktivitas hingga batas waktu tertentu sesuai dengan kelompok usianya.

Sebab selama menjalankan berbagai aktivitas di PAUD si Kecil akan belajar mendengarkan perintah, mengikuti batas waktu yang telah ditetapkan, dan menyelesaikan tugas yang diberikan.

3. Membantu Perkembangan Otak Anak

PAUD yang berkualitas akan menyediakan berbagai macam stimulasi tumbuh-kembang sesuai dengan kelompok usia si Kecil, contohnya permainan sensoris dengan agar-agar untuk anak usia 2 tahun atau latihan menggunting menggunakan safety scissor untuk anak 3 tahun. Maka, tidak dapat dipungkiri lagi bahwa PAUD berkualitas dapat membantu si Kecil dalam mengoptimalkan perkembangan otaknya.

4. Melatih Self-Regulation Anak

Saat di rumah, anak bebas melakukan berbagai macam hal tanpa harus bergantian dengan orang lain. Terlebih lagi jika si Kecil merupakan anak semata wayang Bunda.

Ketika ia ingin main, ayunan dan perosotan yang sudah Bunda siapkan di halaman belakang bisa langsung dipakai. Ketika ingin minum susu, ia bisa langsung mendapatkannya tanpa perlu mengantri.

Padahal di luar sana, untuk mendapatkan suatu hal yang diinginkan atau dibutuhkan, kerap kali si Kecil perlu menunggu giliran.

Nah, ketika bergabung dengan PAUD atau Playgroup, si Kecil akan secara otomatis belajar bagaimana cara mengendalikan diri dan bersabar sebab setiap fasilitas yang ada di sana harus digunakan bersama-sama secara bergantian.

Ketika ingin main perosotan atau ke toilet, si Kecil harus mengantri dan menunggu dengan sabar hingga gilirannya tiba. Ketika ada mainan baru di PAUD ia juga harus berbagi dengan yang lain.

Walaupun terlihat sederhana, namun kemampuan mengendalikan diri atau self-regulation sangat penting untuk mengembangkan rasa percaya diri dan kemandirian anak di kemudian hari.

5. Meningkatkan Kemampuan Bersosialisasi dan Kerja Sama

Bergaul dan berinteraksi dengan teman sebaya sejak usia dini merupakan elemen penting dalam melatih kemampuan anak bersosialisasi. Si Kecil mulai belajar berbagi, mengambil peran, dan bekerja sama dengan orang lain.

Kesempatan untuk belajar bersosialisasi dan bekerja sama dengan teman sebaya akan lebih besar ketika si Kecil bergabung dengan PAUD daripada hanya bermain dan belajar bersama kakak pengasuh dan Bunda di rumah.

6. Melatih Kemandirian Anak

Bagi sebagian besar anak, bergabung dengan PAUD merupakan pengalaman pertama untuk jauh dari rumah dan keluarganya.

Berada di lingkungan baru dengan teman-teman baru dan orang dewasa yang belum ia kenal dengan baik tentu saja menjadi sebuah tantangan besar yang akan membantu si Kecil dalam menumbuhkan sikap mandiri.

Saat berada di PAUD, perlahan si Kecil akan belajar berkomunikasi tanpa bantuan Bunda, makan siang sendiri, gosok gigi sendiri, hingga tidur siang sendiri. Bantuan akan diberikan oleh guru dan teman-temannya secara terbatas.

7. Meningkatkan Kepercayaan Diri si Kecil

Saat berada di PAUD, si Kecil memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan banyak orang dan mencoba berbagai aktivitas baru.

Walaupun terlihat sederhana, proses interaksi yang positif antara anak dengan teman dan gurunya ternyata dapat membantu menumbuhkan rasa percaya diri pada anak. Sebab anak merasa diterima dan diakui keberadaannya oleh orang-orang di sekitarnya.

Begitu juga saat si Kecil berhasil memahami hal baru, menyelesaikan tugas yang diberikan guru, atau bisa mengikuti permainan dengan baik bersama teman-temannya.

Rasa percaya dirinya dapat tumbuh dengan baik sebab ia mendapatkan “sense of achievement” dan “sense of I can do it” sehingga anak percaya ia mampu melakukan hal lain yang lebih rumit di masa depan.

8. Menumbuhkan Kemampuan Berpikir Kreatif

Berbagai macam aktivitas yang disediakan oleh para guru di PAUD tentu saja akan menuntut si Kecil untuk menggunakan kreativitasnya. Ada setidaknya 3 aspek yang akan tersedia di PAUD dan dapat meningkatkan kreativitas anak, yaitu:

Tantangan – setiap aktivitas yang disediakan guru cenderung merupakan tantangan baru bagi si Kecil. Nah, tantangan yang sesuai dengan usianya merupakan kesempatan emas bagi si Kecil untuk menciptakan solusi kreatif.

Kebebasan terbatas – saat berusaha menyelesaikan suatu permasalahan yang diberikan guru si Kecil akan dihadapkan pada beberapa pilihan yang dapat diambil, contohnya, guru mengajak si Kecil untuk membuat bunga kertas. Di sini si Kecil bebas memilih kertas warna apa yang ingin digunakan untuk membuat bunga.

Lingkungan yang mendukung – kehadiran guru dan teman-teman sebaya si Kecil merupakan lingkungan sempurna untuk terciptanya diskusi dan kerjasama dalam memecahkan suatu tantangan.

Proses penggabungan pikiran juga akan membuahkan ide-ide kreatif baru yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya, bahkan mungkin oleh orang dewasa. Anak-anak memang semenakjubkan itu, Bun!

9. Belajar Toleransi

Anak-anak yang ada di PAUD memiliki latar belakang keluarga yang beragam sehingga memiliki kebiasaan hidup yang berbeda-beda.

Dengan bimbingan dan dukungan yang tepat dari guru PAUD, keberagaman yang ada dapat membuat anak belajar bertoleransi dan menghormati orang lain.

Kemampuan tersebut akan sangat bermanfaat bagi si Kecil di kemudian hari yang harus menghadapi dunia dengan beraneka ragam manusia di dalamnya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *